Wanita pada kedua foto ini bukan seorang gundik. Ini adalah gambar tanpa judul pada kartu pos yang diterbitkan oleh Tan Bie Je dari Djocja yang memperlihatkan gambar wanita pribumi. Berdasarkan foto hitam-putih yang diberi warna secara manual, foto ini diidentifikasi sebagai hasil karya dari fotografer ternama Kassian Cephas (1844-1912). Perempuan muda berusia sekitar 20-25 tahun ini tengah berpose untuk fotografer di studio foto.
Perempuan Masa Kolonial Dalam Bingkai Postcard...
Memiliki foto-foto yang telah lalu dan berusia cukup lama, misalnya, 90 tahun lebih, merupakan sebuah keuntungan tersendiri. Sebab, foto ini bukan sekadar rekaman visual pada masa lalu. Bila dicermati, foto ini bisa memberi banyak cerita, meski tanpa kata-kata.
Status seseorang ditunjukkan melalui kualitas kain yang dipakai, desain-desain dan perhiasan. Fenomena yang menarik ini mengenai fashion yang berkembang dimana fashion telah menjadi alat kekuasaan untuk membagi susunan masyarakat sesuai dengan tingkatan kepriyayian maupun asal-usul ras.
Fashion juga digunakan secara simbolik oleh penguasa lokal sebagai simbol budaya perlawanan terhadap kekuasaan yang lebih tinggi.
Mata pencaharian atau pekerjaan menjadi masalah yang cukup penting pada masa kolonial karena berkaitan erat dengan stratifikasi sosial pada masa itu.
Stratifikasi ini membawa implikasi terhadap pembatasan-pembatasan dalam bidang pendidikan dan pekerjaan bagi masyarakat terutama masyarakat pribumi yang bukan dari golongan priyayi.
Litograf bertemakan Mooi Indies dengan seorang perempuan mode busana kebaya dipadukan kain jarik.
memakai kemben dan berkain panjang sedang jongkok tanpa alas kaki. Suasana dan makna yang terbangun dari adegan ini jelas tergambarkan
Yang lebih penting dalam karya litografi ini tergambarkan eksploitasi kelas dalam struktur masyarakat jajahan dimana perbudakan dan penindasan antar kelas sosial juga terjadi di antara masyrakat pribumi itu sendiri.
Dari sudut pandang pencapaian kualitas estetik, seniman yang tinggal di Hindia Belanda dengan lebih
mengeksplorasi "subject matter" kehidupan masyarakat pribumi telah menghasilkan suatu gaya khas sendiri yang merupakan embrio dari lahirnya gaya Indies sebagai suatu ekspresi budaya dominan di awal abad ke-20.