Jejak-jejak kaca patri arsitektur bangunan kolonial karakteristiknya yang kuat sebagai langgam yang mudah dikenal.
Pengaruh dari gaya desain Art Nouveau yang berkembang pada periode tahun 1900 sampai 1920-an.
Penggunaan ventilasi stained glass berfungsi mendapatkan pencahayaan yang alami kedalam ruang. Ventilasi termasuk salah satu pengaruh gaya kolonial Belanda yang menyesuaikan iklim setempat.
Penggunaan stained glass kaca warna motif geometris sebagai elemen penghias.
Pesona Stained Glass dan Kolonialisme...
Orang-orang Eropa yang menetap di berbagai kota di Indonesia merasakan kehidupan yang nyaman di negara tropis yang hangat, karena sebelumnya mereka tinggal di negara sub-tropik yang kekurangan cahanya matahari.
Bahkan mereka menyebut Indonesia sebagai Mooi Indie atau Hindia yang cantik, yang nyaman sebagai tempat tinggal.
Selama masa penjajahan Belanda yang ratusan tahun, teknik membangun Belanda juga dibawa ke Indonesia memberikan warna untuk arsitektur vernakular dan tradisional ke arah arsitektur modern yang berkembang di Eropa.
Selama itu juga transfer pengetahuan juga berlangsung dengan sangat intens tidak terkecuali dalam bidang arsitektur dan konstruksi sipil.
Namun, setelah zaman kolonialisme Belanda berakhir di era 1930-an, seni kaca patri pun ikut punah dengan sendirinya, karena seniman kaca patri saat itu hampir semuanya adalah orang Belanda yang kembali ke negerinya.
Kaca patri warisan Arsitektural Indies ini mempunyai ukuran P.71 cm x L.64 cm dengan ketebalan frame kayu 3 cm ini menjadi daya pikat tersendiri memberi gairah baru pada suasana tempo doeloe. SOLD OUT
Pengaruh dari gaya desain Art Nouveau yang berkembang pada periode tahun 1900 sampai 1920-an.
Penggunaan ventilasi stained glass berfungsi mendapatkan pencahayaan yang alami kedalam ruang. Ventilasi termasuk salah satu pengaruh gaya kolonial Belanda yang menyesuaikan iklim setempat.
Penggunaan stained glass kaca warna motif geometris sebagai elemen penghias.
Pesona Stained Glass dan Kolonialisme...
Orang-orang Eropa yang menetap di berbagai kota di Indonesia merasakan kehidupan yang nyaman di negara tropis yang hangat, karena sebelumnya mereka tinggal di negara sub-tropik yang kekurangan cahanya matahari.
Bahkan mereka menyebut Indonesia sebagai Mooi Indie atau Hindia yang cantik, yang nyaman sebagai tempat tinggal.
Selama masa penjajahan Belanda yang ratusan tahun, teknik membangun Belanda juga dibawa ke Indonesia memberikan warna untuk arsitektur vernakular dan tradisional ke arah arsitektur modern yang berkembang di Eropa.
Selama itu juga transfer pengetahuan juga berlangsung dengan sangat intens tidak terkecuali dalam bidang arsitektur dan konstruksi sipil.
Namun, setelah zaman kolonialisme Belanda berakhir di era 1930-an, seni kaca patri pun ikut punah dengan sendirinya, karena seniman kaca patri saat itu hampir semuanya adalah orang Belanda yang kembali ke negerinya.
Kaca patri warisan Arsitektural Indies ini mempunyai ukuran P.71 cm x L.64 cm dengan ketebalan frame kayu 3 cm ini menjadi daya pikat tersendiri memberi gairah baru pada suasana tempo doeloe. SOLD OUT