Kursi Goyang Colonial Style

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Kursi Goyang Kolonial : Legenda Keagungan Masa Lalu...

Langgam gaya Indies sebagai perpaduan budaya Belanda dan Jawa sebagai manifestasi dari nilai-nilai budaya yang berlaku pada zaman itu ditampilkan lewat kualitas bahan lembaran kayu utuh dan detail tekstur pengerjaannya.

Kursi goyang antik ini memiliki gaya desain Batavia pada abad ke 18 dimana gaya desain Batavia ini merupakan original dari Eropa, jadi bisa disebut sebagai gaya desain kolonial yang masuk ke Indonesia.

Material yang digunakan adalah kayu jati, pada sandaran dan dudukan kursi goyang ini terdapat anyaman rotan. Secara keseluruhan bentuk sandaran tangan, lengkungan kaki kursi dan ukiran motif organik yang cukup rumit ini sangat kental nuansa kolonial.

Orang Belanda sangat menguasai dan mencintai karya-karya pertukangan hingga pada detail-detailnya. Namun, pembuatan kursi goyang sederhana sekalipun sungguh tak mudah bagi tangan yang tak biasa. Selain ergonomis, sudut kemiringan kursi menunjang kenyamanan. Sungguh warisan budaya yang berharga. SOLD OUT

Lemari Nakas Art Nouveau

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Lemari Nakas Tua Yang Bertahan Hingga Kini...

Kedalaman nilai sejarah, kenangan, dan apresiasi membawa kesadaran untuk mengkoleksi lemari nakas dari masa lampau.

Pertemuan antara esensi tata ruang Jawa dengan detail-detail Eropa ini telah menghadirkan pemahaman akan ekspresi klasik budaya Jawa di masa itu.

Simpel dan kuat desainnya, mempunyai ukuran T.93 cm dan 45 cm persegi ini dapat dilihat dari penataan motif Art Nouveau yang seimbang.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa koleksi ini memang ditujukan untuk masyarakat kalangan menengah ke atas yang tampaknya sudah lama ada sekitar tahun 1925-an.

Banyak orang pula yang mengagumi lemari nakas model ini, karena bahannya yang terbuat dari kayu jati solid, semuanya serba besar selembar papan.

Selain jenis kayu, menarik juga untuk dicermati bagaimana lemari nakas ini dibuat dengan rapi. Tak mudah menemukan tangan terampil untuk merekondisi pelitur lemari nakas bergaya Art Nouveau ini.

Tidak hanya secara fisik dan visual semata, namun menjadi refleksi zaman yang masih tampak indah hingga sekarang. Dengan kehadiran detail-detail unik, yang mencerminkan jati diri pemiliknya di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya para priyayi..

Standing Kapstok Antik

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Standing Kapstok FA. SUN MAN LIE : Inspirasi Barang Langka...

Ada yang istimewa dengan koleksi sebuah standing kapstok era kolonial ini. Langgam gaya Indies sebagai perpaduan budaya Eropa dan China juga terjalin dalam ornamen. Usia dan desain antiknya, menjadi daya pikat tersendiri.

Selain ergonomis, desain standing kapstok ini mempunyai keindahan yang tidak lekang oleh perkembangan jaman, menampakkan ketepatan dalam perbandingan ukuran dan keseimbangan.

Gaya desainnya merupakan simbol kemewahan pada jaman dahulu yang bisa diasosiasikan juga dengan simbol kemewahan pada jaman sekarang. Status seseorang ditunjukkan melalui kualitas perabotan yang dipakai.

Koleksi perabotan " FA. SUN MAN LIE " tahun 1910 yang mempunyai ukuran P.96 cm x L.26 cm x T.180 cm ini merupakan jejak sejarah yang merekam bentuk eksotisme nilai paduan gaya tradisional Tionghoa dan Belanda di bumi Nusantara pada masa kolonialisme.

Kursi Studio Foto Gaya Semarangan

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Kursi Studio Foto : Membangkitkan Memori 100 Tahun Lalu...

Ketika menemukannya, kondisinya penuh debu dan kumal. Setelah sampai dirumah, agak lama saya menimbang-nimbang apakah layak saya mengoleksi kursi ini?

Namun membayangkan benda ini bersanding dengan lampu khas Eropa, bagaimana situasi masa lalu dalam foto-foto dan kartu pos tidak hanya menunjukkan imajinasi popular kelas elit kolonial, tapi juga dapat memaparkan praktik studio komersial pada masa itu saya langsung hanyut dalam romantisme zaman kolonial.

Tak mudah menemukan tangan terampil untuk merekondisi si kursi bergaya Art Nouveau ini. Woowww, kini bukan hanya tampilan bantalan jok yang terlihat bersih, namun gurat kayu jati tua, kini sudah kelihatan. Ternyata dulunya ditutup pelitur dan cat hitam kemudian saya kembalikan sesuai originalitas.

Kursi studio foto bergaya Art Nouveau yang mempunyai ukuran P.98 cm x L.50 cm x T.67,5 cm ini tertidur hampir 100 tahun. Salah satu yang paling jadi primadona kolektor, bernilai sejarah dan terbatas jumlahnya. SOLD OUT

Nampan Art Nouveau

Author: Kedai Barang Antik / Labels: ,


Art Nouveau, Langgam Alami Dalam Bingkai Dekoratif...

Art Nouveau dikembangkan oleh generasi seniman yang brilian dan penuh energi yang berupaya untuk mem-fashion-kan bentuk seni yang sesuai dengan zaman modern.

Tujuannya adalah untuk mengangkat potensi seni dekoratif yang diterapkan dengan standar keahlian tinggi bagi rancangan berbagai benda dalam kebutuhan sehari-hari.

Para seniman dan desainer Art Nouveau juga meyakini bahwa karya seni harus dilahirkan secara total, dimana unsur-unsur dan prinsipnya harus diterapkan secara harmonis.

Dengan falsafah keseimbangan antara seni dan alam kekayaan sekitarnya, Art Nouveau menggoreskan garis dan pola rancangan yang mengalir alami. Sulur-sulur mengular, lengkungan, garis-garis organik yang tegas, kompoisisi asimetrik serta pola yang berkelak-kelok pun menjadi ciri khas penandaa gaya ini.

Art Nouveau menggunakan banyak inovasi teknologi pada akhir abad 19. Selain menggambarkan jenis flora Art Nouveau, nampan yang mempunyai ukuran P.37 cm x L.22,5 cm ini juga menggambarkan kecantikan wanita. Mau ? SOLD OUT

Meja Marmer Studio Foto

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Meja Marmer Bergaya Art Nouveau....

Salah satu kelebihan meja marmer studio foto yang mempunyai ukuran P.65 cm x L.44,5 cm x T.74,5 cm (marmer : P.53 cm x L.32,5 cm) ini terletak pada originalitasnya. Struktur kayu menggunakan material tradisional dan metode pertukangan (craftmanship).

Sifat dan kelebihan material kayu diolah dengan keahlian yang sempurna, adalah wujud yang terlihat selain kejujuran konstruksi, kekuatan garis, dan proporsi volume. Inilah karakteristik desain furniture dari era Dutch East Indies.

Selain jenis kayu, menarik juga untuk dicermati bagaimana meja marmer bergaya Semarangan ini dibuat dengan rapi. Ketegasan garis-garis struktur kayu itu sendiri sekaligus digunakan sebagai kekuatan visual artistiknya. Bahwa semua elemen pembentuk struktur kayu merupakan perwujudan gaya kolonial Belanda.

Saking diburunya, kini banyak beredar replika atau tiruannya. Ah, gampang dibedakan. Desain duplikat, bahan kayu jati tidak sekokoh aslinya. Pahatannya pun lebih kasar. Pendek kata, meja Art Nouveau ini sulit dicari tandingannya. Langka dan prestisius. Mau ?? SOLD OUT

Standing Pot Kolonial

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Standing Pot Dutch East Indies....

Luar biasa rasanya, jika kita memiliki sebuah koleksi yang tidak berubah selama 80 tahun, rasanya seperti terlempar ke masa silam.

Bagi kalangan pecinta koleksi peninggalan Dutch East Indies, kita bukan hanya menikmati aspek estetika melainkan juga nilai arkeologisnya, niscaya tak ternilai harganya.

Koleksi standing pot dengan tinggi 112 cm kondisi apa adanya, originilitas sudah patina ini banyak diterima oleh kalangan the have dan well-educated. Karakternya dianggap sempurna, maturity, bertahan lama dan klasik.

Di saat tren minimalis sedang digandrungi masyarakat kota, konsep perabotan bergaya Indies masih tetap menjadi alternatif desain yang tak lekang dimakan waktu. Berminat memilikinya ?? SOLD OUT

Kipas Angin Antik

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Kipas Angin Besi General Electric

Dalam perjalanan waktu koleksi kipas angin besi seperti ini perlahan mulai jarang ditemui. Kipas Angin besi buatan General Electric mencerminkan aspek sejarah dan romatik.

Tipe seperti ini sangat umum dimiliki rumah tangga kelas menengah era tahun 1930-an. Sungguh warisan masa lampau yang berharga, yang dahulu sempat prominen dimasanya.

Bagi kalangan pecinta koleksi peninggalan Dutch East Indies, kita bukan hanya menikmati aspek estetika melainkan juga nilai arkeologisnya. Kipas angin antik memukau ini mempunyai ukuran diameter 28,5 cm ini serasa bagai kembali ke masa silam, jaman kolonial. SOLD OUT