Meja Cukur Marmer

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Dengan beberapa pengaturan sudut yang tepat, anda akan mendapatkan sebuah penempatan pajangan yang dapat dinikmati oleh setiap mata yang memandang.

Perabot ini merujuk pada kelas masyarakat menengah atas, yang dahulu sempat prominen dimasanya. Biasanya, perabotan berbahan marmer bisa menjaga suhu dalam rumah tetap sejuk.

Kesan klasik dan bentuknya yang unik cocok digunakan pada ruangan dengan gaya interior apapun sebagai centerpoint yang memukau dalam tataan interior.

Bentuk konstruksi meja berciri khas Indisch atau disebut gaya Indo-Eropa, model yang berkembang pada masa kolonial.

Tentu barang lama yang secara kualitas jelas tidak diproduksi sembarangan. Hingga kini, perabotan kuno semacam ini semakin menyusut drastis.


Merekam Sejarah Lewat Koleksi Meja Rias (Meja Cukur)....
 

Hindia Belanda memang surga bagi para tuan dan nyonya Eropa karena semua telah tersedia dalam berbagai macam bentuknya.

Mereka mendapatkan kemudahan dan juga membuat kehidupan mereka menjadi lebih santai dikarenakan pribumi yang terjajah.

Para Meneer Belanda memang punya perhatian pada iklim tropis dengan pemilihan perabot, jika dilihat secara keseluruhan desain meja rias atau bisa disebut meja cukur bergaya kolonial ini sangat jauh dari kesan simpel.

Meja era Dutch East Indies memperkuat gaya sebuah interior, membentuk ciri khas, serta menciptakan sense of space ketika ada tamu yang memasuki rumah.

Mempunyai ukuran T.160 cm x P.71 cm x L.54 cm Dekorasi interior perabotan kolonial ini mengingatkan akan kamar seorang nonik Belanda pada masa lampau. Mau ??  SOLD OUT

Sepasang Kursi Indisch

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Tiap perubahan jaman, desain dari furniture dapat berubah dan memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Gaya desain tersebut tercipta dan lahir dari kerinduan para penguasa terhadap kampung halamannya.

Bentuknya yang elegan, telah membawa pengaruh dan kesan khusus bagi para pemakai kursi-kursi tersebut.

Koleksi ini bahkan sudah hadir sejak negara ini masih berada di bawah pendudukan Belanda dan masih bernama Hindia Belanda, Nederlands Indie.

Selain ergonomis, sudut tegak lurus kursi menunjang kenyamanan.

Pola geometris ornamen pada sandaran kepala kursi merupakan sebuah sintesis dari budaya Timur dan Eropa.

Jejak-jejak perabotan masa kolonial karakteristiknya yang kuat sebagai langgam yang mudah dikenal.

Tapi di mata saya desain kursi ini tetap indah. Sebuah gaya desain konstruksi yang naif sekaligus memancarkan kejujuran. Apa adanya. Kayu tua memiliki patina indah dan terlihat benar-benar menakjubkan dalam originalitas.

Kelangkaan, orisinilitas dan usianya yang lebih dari 100 tahun ini membuatnya semakin menarik. Kayu jati masa lampau sangat kuat dan awet, serta tidak mudah berubah bentuk oleh perubahan cuaca.

Kelebihan lain dari sepasang kursi antik tersebut adalah bisa masuk dalam segala style desain interior.


Garis Waktu Perabotan Indisch...

Sebagai bagian dari sejarah, perabotan lama termasuk mebel dan tatanan interior di dalamnya, selama ini termasuk hal yang hanya menjadi minat segelintir orang.

Selain kesempurnaan bentuk dan proporsi juga memiliki daya tahan tinggi terhadap suhu dan cuaca tropis Hindia Belanda. Kursi ini mempunyai ukuran T.107 cm (T.44 cm) x P.47,5 cm x L.41,5 cm

Jika melihat desain kursi, tampak jelas gaya Indies yang berkembang di masa kolonial Hindia Belanda sekitar dekade 1910 an. Ada hal menarik dari pembuatan konstruksi pada bagian kaki penyangga ini sangat kokoh yang ditonjolkan merupakan ciri khas produk Eropa masa lampau.

Walaupun tampak agak memaksa, namun mereka berhasil membuat beberapa modifikasi yang disesuaikan dengan gaya desain negara asal mereka. Tertarik memilikinya ?

Meja Eropa Marmer

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Dengan ciri bentuk yang tegas, elemen lengkung yang dikontraskan dengan garis lurus serta tetap dapat dijadikan sebagai bukti jejak kejayaan yang mewakili lapisan sejarahnya.

Letakkan saja meja ini di sudut ruang atau sebagai coffee table, kreasikan sesuai dengan keinginan anda.

Elemen-elemen bergaya vernakular Belanda yang banyak digunakan dalam perabotan kolonial Hindia Belanda antara tahun 1900 sampai tahun 1920-an.

Bentuk kayu penopang meja berciri khas klasik dengan tiang kayu jati utuh meruncing. Tampilannya yang menarik dan tampak berumur menjadikannya barang collectible, karena sulit dicari.

Bentukan lengkung marmer berdiameter 70 cm terlihat glamour berwarna abu-abu dengan ornamen batu marmer yang menawan.

Sangat kokoh dan tidak berubah hingga sekarang, masih terasa jejak-jejaknya walau sudah tergerus arus zaman dan waktu. 

Jika dicermati desain dan tekstur dengan ornamen yang ditonjolkan merupakan ciri khas produk Eropa masa lampau.

Perabotan antik yang bernuansa zaman kolonial Belanda. Menonjolkan sisi yang mengombinasikan keelokan dan efisiensi.


Simbol Kemewahan Masa Lalu & Kini...

Disaat bangsa Eropa mulai membaur dengan masyarakat Hindia Belanda, kebudayaan Indies mulai tampak dengan adanya bentuk perabot yang mirip dengan gaya desain negara asal mereka.

Dalam kurun waktu 1905-1915, pemilihan perabotan rumah tangga meramaikan ekstravagansa masyarakat Indies. Era itu disebut sebagai masa keemasan eksotik Hindia Belanda.

Mencerminkan simbol kekuasaan, status sosial, gaya hidup, cara berpikir masyarakat tempo doeloe dan kebesaran penguasa saat itu. Mempunyai ukuran tinggi 69 cm tak heran kalau seringkali terlihat mirip dengan gaya klasik.

Zaman boleh berganti, namun perabotan tua masih dibutuhkan dan digemari orang hingga abad ini.
Perpaduan yang serasi antara nostalgia akan era yang telah lama berlalu benar-benar bisa membuat anda merasa seolah berada di zaman kolonial.SOLD OUT