Dalam foto tersebut kita bisa melihat lagi bagaimana situasi masa lalu, keterlibatan pribumi ini adalah sebagai obyek terpotret, sebagai bagian dari properti kolonial. Mereka berdiri di kejauhan, disertai ketakjuban juga ketakutan.
Lampu gantung Indische ini memiliki tampilan yang dibiarkan apa adanya, sekaligus bisa merekam ulang era masa keemasannya menerangi ruang baca milik Meneer Belanda.
Lampu minyak ini menggantung pada plafon, menambah kesan dramatis sebagai elemen estetis yang mendukung suasana kolonial masa lampau.
Koleksi lampu semacam ini umumnya menghias bangunan rumah peristirahatan, yang lazin disebut landhuis dengan patron Belanda.
Tangki kuningan setara ukuran lampu katrol 40" jenis ini dengan bahan bakar minyak tanah sudah dipakai sejak jaman Hindia Belanda.
Luar biasa rasanya, jika kita memiliki sebuah koleksi yang tidak berubah selama 100 tahun.
Masih berfungsi baik dan sudah tidak diproduksi lagi. Sehingga saya kini semakin berhati-hati menyimpannya.
Selain kesempurnaan bentuk dan proporsi juga memiliki daya tahan tinggi terhadap suhu dan cuaca tropis Hindia Belanda.
Kaca semprong kristal bernuansa masa lampau itu kini terbilang langka dan susah ditemukan.
Kaca semprong silinder original terbuat dari kaca kristal, yang dari pabriknya memang didesain dan dicetak khusus untuk lampu ini.
Dilihat dari corak teksturnya cat yang terkelupas dan besi yang berkarat memperlihatkan betapa lamanya benda tersebut.
Lampu minyak bercorak floral langgam kolonial tempo doeloe ini cenderung bergaya Indische Empire Stijl namun kaya akan unsur dekoratif.
Koleksi lampu minyak ini menunjukkan imajinasi popular kelas elit kolonial, biasanya dimiliki keluarga Eropa di Hindia Belanda.
Lampu Minyak, Riwayatmu Duluuu....
Lampu penerangan jaman dulu model seperti ini diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1900 an. Langit-langit yang dibiarkan polos akan tampak membosankan, kan? Nah, agar tak monoton, langit-langit perlu juga diberi permainan lampu.
Bentuk lampu minyak gantung dengan model yang berkembang pada masa kolonial, disesuaikan dengan iklim dan teknik bangunan di Hindia Belanda.
Fungsinya pun tak hanya untuk lampu baca namun juga sebagai penerang ruangan, intensitas cahayanya pun disesuaikan dengan dimensi ruang.
Kini lampu jenis ini tentu saja sudah jarang kita temui, membawa sensasi tersendiri bagi mereka yang mereka yang mampu mengapresiasi keindahan koleksi tempo doeloe. Berminat memilikinya ?
Lampu gantung Indische ini memiliki tampilan yang dibiarkan apa adanya, sekaligus bisa merekam ulang era masa keemasannya menerangi ruang baca milik Meneer Belanda.
Lampu minyak ini menggantung pada plafon, menambah kesan dramatis sebagai elemen estetis yang mendukung suasana kolonial masa lampau.
Koleksi lampu semacam ini umumnya menghias bangunan rumah peristirahatan, yang lazin disebut landhuis dengan patron Belanda.
Tangki kuningan setara ukuran lampu katrol 40" jenis ini dengan bahan bakar minyak tanah sudah dipakai sejak jaman Hindia Belanda.
Luar biasa rasanya, jika kita memiliki sebuah koleksi yang tidak berubah selama 100 tahun.
Masih berfungsi baik dan sudah tidak diproduksi lagi. Sehingga saya kini semakin berhati-hati menyimpannya.
Selain kesempurnaan bentuk dan proporsi juga memiliki daya tahan tinggi terhadap suhu dan cuaca tropis Hindia Belanda.
Kaca semprong kristal bernuansa masa lampau itu kini terbilang langka dan susah ditemukan.
Kaca semprong silinder original terbuat dari kaca kristal, yang dari pabriknya memang didesain dan dicetak khusus untuk lampu ini.
Dilihat dari corak teksturnya cat yang terkelupas dan besi yang berkarat memperlihatkan betapa lamanya benda tersebut.
Lampu minyak bercorak floral langgam kolonial tempo doeloe ini cenderung bergaya Indische Empire Stijl namun kaya akan unsur dekoratif.
Koleksi lampu minyak ini menunjukkan imajinasi popular kelas elit kolonial, biasanya dimiliki keluarga Eropa di Hindia Belanda.
Lampu Minyak, Riwayatmu Duluuu....
Lampu penerangan jaman dulu model seperti ini diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1900 an. Langit-langit yang dibiarkan polos akan tampak membosankan, kan? Nah, agar tak monoton, langit-langit perlu juga diberi permainan lampu.
Bentuk lampu minyak gantung dengan model yang berkembang pada masa kolonial, disesuaikan dengan iklim dan teknik bangunan di Hindia Belanda.
Fungsinya pun tak hanya untuk lampu baca namun juga sebagai penerang ruangan, intensitas cahayanya pun disesuaikan dengan dimensi ruang.
Kini lampu jenis ini tentu saja sudah jarang kita temui, membawa sensasi tersendiri bagi mereka yang mereka yang mampu mengapresiasi keindahan koleksi tempo doeloe. Berminat memilikinya ?