Stool Batavia

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Tak ada yang keberatan, tak ada pula yang menduga bahwa di kemudian hari, kursi bergaya Batavia ini melegenda.

Bentuk konstruksi meja dengan tinggi 70 cm berciri khas Indisch atau disebut gaya Indo-Eropa.

Alas meja menggunakan marmer doff bundar dengan diameter 70 cm merupakan pengaruh dari gaya The Dutch Colonial.

Jejak-jejak perabotan masa kolonial karakteristiknya yang kuat sebagai langgam yang mudah dikenal.

Langgam gaya Indies sebagai perpaduan budaya Belanda dan Jawa sebagai manifestasi dari nilai-nilai budaya identitas lokal.

Para Meneer Belanda memang punya perhatian pada iklim tropis dengan pemilihan perabot, dapat disimpulkan bahwa koleksi ini memang ditujukan untuk masyarakat kalangan menengah ke atas pada tahun 1920-an.

Berburu kursi Batavia lama semacam ini, bukanlah perkara mudah. Tak banyak yang tersisa dari desain kursi kuno ini. 

Dimensi kursi P.50 cm x L.57 cm x T.80 cm (41 cm) selain ergonomis, sudut kemiringan kursi menunjang kenyamanan.

Di sini terlihat sekali akulturasi gaya ekspresi peradaban Eropa dan karakter pesisiran Jawa.

Pola geometris atau bunga ornamen sebuah sintesis dari budaya Timur dan Eropa.

Sebelumnya anyaman ditutup kain beludru merah, sehingga sampai kini anyaman rotan tidak berubah. Mungkin karena sama sekali tidak pernah dipakai. Anyaman rotan tetap bagus kondisinya hinga kini. 

Jika dilihat secara keseluruhan, desain anyaman rotan bolak balik pada kedua sisi sandaran punggung memperlihatkan kecermatan dan kualitas pengerjaan secara estetika.

Berorientasi pada prinsip arsitektur kolonial yang "dikemas" dalam wujud perabotan kursi tamu kontemporer, dan desain yang tak lekang oleh waktu.


Kursi Betawi Hindia Belanda : Bukan Kuno, Ini Klasik!

Tiap perubahan jaman, desain dari furniture dapat berubah dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tapi kenyataannya, hingga kini gaya Eropa pada kursi Batavia ini tetap memiliki nilai lebih yang tak mungkin dimiliki oleh gaya lain.

Kelebihan lain dari kursi tamu Batavia tersebut adalah bisa masuk dalam segala style desain interior. Sungguh warisan masa lampau yang berharga, yang dahulu sempat prominen dimasanya.

Menempatkan perabotan kursi tamu ini dalam komposisi yang formal, dapat menghasilkan suasana tenang juga mempunyai aura yang sanggup menahan keabadian.

Kesan klasik dan bentuknya yang unik cocok digunakan pada ruangan dengan gaya interior apapun sebagai centerpoint yang memukau dalam tataan interior.

Dan bagi para pecinta barang antik koleksi ini di klasifikasikan sebagai " kursi Betawi ", hanya ditemukan di Indonesia. Ini adalah koleksi yang laris di berbagai pasar antik tanah air. Tertarik memilikinya ?? SOLD OUT

Jewellery Tray Indische

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Jenis pernik perabot noni Belanda periode awal tahun 1910-an ini menjadi langka di tingkat yang mengkhawatirkan, hampir mustahil untuk menemukan dalam kondisi baik dan bersih seperti ini.

Kondisi yang sangat terawat baik, biasanya menunjukkan bahwa koleksi ini telah disimpan dengan sangat baik untuk waktu yang sangat lama. Mempunyai ukuran P.40 cm x L.16 cm x T.10 cm

 Status seseorang ditunjukkan melalui kualitas kain yang dipakai, desain-desain dan perhiasan. Dalam perjalanan waktu koleksi tempat perhiasan seperti ini perlahan mulai jarang ditemui.

Koleksi ini bahkan sudah hadir sejak negara ini masih berada di bawah pendudukan Belanda dan masih bernama Hindia Belanda, Nederlands Indie.

Sudah diakui bahwa gaya Eropa memiliki kekhasan sendiri sekaligus memperlihatkan estetika, dengan ornamen-ornamen indah semakin menambah kesan klasik yang dimilikinya.

Nilai-nilai budaya yang berlaku pada zaman itu ditampilkan lewat kualitas bahan dan detail tekstur pengerjaannya, dengan standar keahlian tinggi.

Kemilau pada permukaan kaca kristal seperti yang terlihat dalam gambar foto tersebut adalah seperti dalam kondisi aslinya.

Jika dicermati corak tekstur dan desain rangka ornamen ini bergaya Indische Empire Stijl namun kaya akan unsur dekoratif.


Warisan Kemewahan Gaya Kolonial...

Hindia Belanda memang surga bagi para tuan dan nyonya Eropa karena semua telah tersedia dalam berbagai macam bentuknya.

Mereka mendapatkan kemudahan dan juga membuat kehidupan mereka menjadi lebih santai dikarenakan pribumi yang terjajah.

Kelangkaannya yang bikin bernilai dan koleksi ini memiliki nilai tinggi. Sebagai perabotan berharga oleh schatter alias juru taksir. GOUVERNEMENTS PANDHUIS - KANTOR GADE GOUVERNEMENTS artinya rumah gadai pemerintahan (Hindia Belanda)

Memiliki koleksi ini adalah impian setiap kolektor peninggalan Dutch East Indies. Kelangkaan, orisinilitas dan usianya yang lebih dari 100 tahun ini membuatnya semakin menarik.

Dalam perjalanan waktu koleksi warisan kemewahan gaya kolonial seperti ini perlahan mulai jarang ditemui,
sehingga saya kini semakin berhati-hati menyimpannya.

Ia seolah bentangan jalan menuju masa lalu yang megah dengan karya seni tinggi. Karya itu bercerita tentang makna dan rasa suatu masa.... Semua menyimpan cerita.SOLD OUT

Kaca Patri Indische

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Jendela kaca patri Indische ini, patut disyukuri karena masih berfungsi dengan baik dan utuh yang dapat menceritakan masa lalu. Detail ornamen dan warna menunjukan pekerjaan seni yang memerlukan kemampuan tinggi.

Tingkat kerumitan komposisi perpaduan kaca warna ini berujung pada mengutamakan pencapaian kualitas estetik. Istimewa !!

Mempunyai ukuran P.133 cm x L.76,5 cm, karena faktor usia ada bagian kecil kaca yang rusak dan tampilan yang dibiarkan apa adanya.

Sepasang jendela ini berukuran P.122 cm x L.76,5 cm menghasilkan suasana cahaya tenang juga mempunyai aura yang sanggup menahan keabadian.

Sepasang jendela ini berukuran P.62 cm x L.76,5 cm selain kesempurnaan bentuk dan proporsi juga memiliki daya tahan tinggi terhadap suhu dan cuaca tropis Hindia Belanda.

Pemilik bangunan lazimnya menempatkan kaca patri menghadap ke arah timur atau barat untuk menghias eksterior, dimana matahari terbit dan terbenam.  

Para Meneer Belanda memang punya perhatian pada iklim tropis dengan pemilihan perabot, dapat disimpulkan bahwa koleksi ini memang ditujukan untuk masyarakat kalangan menengah ke atas pada tahun 1910-an.

Ketegasan garis-garis struktur kaca patri itu sendiri sekaligus digunakan sebagai kekuatan visual artistiknya. 

Bahwa semua elemen pembentuk struktur kayu merupakan perwujudan gaya kolonial Belanda.

Meski bekas, kualitasnya masih sangat terjaga. Sungguh menarik dan mengundang decak kagum.

Orang Belanda sangat menguasai dan mencintai karya-karya pertukangan hingga pada detail-detailnya.

Selain sinarnya jauh lebih lembut dan tidak membuat mata silau, sinarnya juga dapat membuat hiasan atau aksesori dalam ruangan menjadi lebih terasa hidup.

Arsitektur Indies sebagai manifestasi dari nilai-nilai budaya yang berlaku pada zaman itu ditampilkan lewat kualitas bahan kayu yang sempurna.

Sinar matahari yang masuk menembus kaca patri lebih mengentalkan keindahan seni. Sinar yang menembus 'menari-nari' didalam kaca. 


Stained Glass Warisan Arsitektural Indies...

Arsitektur warisan penjajahan Belanda, masih banyak ditemukan di Indonesia. Menerapkan ornamen dekoratif khas gaya klasik kolonial seperti terlihat pada desain kaca patri kuno yang tampaknya dibuat era kolonialisme tengah berlangsung pada tahun 1910-an.

Namun, setelah zaman kolonialisme Belanda berakhir di era 1930-an, seni kaca patri pun ikut punah dengan sendirinya, karena seniman kaca patri saat itu hampir semuanya adalah orang Belanda yang kembali ke negrinya. Seni kaca patri hilang dan dilupakan orang.

Pemilik bangunan lazimnya menempatkan kaca patri menghadap ke arah timur atau barat untuk menghias eksterior, dimana matahari terbit dan terbenam, tekstur dan warna-warni yang dihasilkan sangat luar biasa.

Sinar matahari yang masuk menembus kaca patri lebih mengentalkan keindahan seni ini. Sinar yang menembus 'menari-nari' didalam kaca, menjadi the dancing light, yang biasnya yang jatuh ke lantai, terpantul indah dan menawan sekali, menjadikan suasana amat damai, khusuk namum menggairahkan.

Selain sinarnya jauh lebih lembut dan tidak membuat mata silau, sinarnya juga dapat membuat hiasan atau aksesori dalam ruangan menjadi lebih terasa hidup. Konsep desain yang menyeluruh akan memperkuat gaya sebuah interior, membentuk ciri khas, serta menciptakan sense of space ketika ada tamu yang memasuki rumah. SOLD OUT

Chinese Indonesian Heritage

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Pada umumnya papan liyan China Peranakan seperti ini dimiliki oleh golongan kaya dan berpengaruh (ketokohan) sebagai parameter sekaligus mengekspresikan kemapanan pemilik.

Papan liyan kuno yang mempunyai ukuran P.115 cm dan L.49 cm ini punya standart kualitas sendiri.  Nuansa nostalgia China Peranakan pun terasa begitu kuat.

Bagi anda yang tidak terlalu memikirkan makna sebuah syair filosofis Tionghoa, memajang papan liyan bisa mempercantik tampilan ruangan. 

Membubuhkan cap nama pembuat diterakan, yang berisikan nama dan alamat juga merupakan sarana untuk beriklan.

Nyatanya material papan kayu ini masih kokoh dan bertahan lama, melintasi pergantian rezim dan abad.

Sepasang patung Qilin penyangga papan yang berukuran P.16 cm x L.9,5 cm x T.13 cm, semuanya dilakukan dengan memahat langsung pada selembar permukaan bidang kayu jati bukan berupa tempelan. 


Papan Liyan Antik: Eksotika Budaya Tionghoa...

Bisa juga dikatakan bahwa orang-orang Tionghoa masa kini adalah kepanjangan tangan dari komunitas Tionghoa pada masa lalu.

Koleksi sepasang papan liyan masa lampau tersebut memang tak berasal dari China, namun yang pasti pernah dipergunakan oleh keluarga China dan berusia puluhan tahun.

Nuansa China sangat terasa dari segi bentuk, ornamen dekoratif yang atraktif masih dibiarkan seperti aslinya. Koleksi sepasang papan liyan masa lampau ini merupakan jejak sejarah yang merekam bentuk eksotisme nilai paduan gaya tradisional Tionghoa di bumi Nusantara pada masa kolonialisme. SOLD OUT

Vase Nyonya Wares

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Pada masa itu, fakta yang kerap diungkap perabot Nonyaware bertalian dengan tanda status sosial tertentu.

Nonyaware warisan tradisi China Peranakan itu tak bernyawa, tapi menyimpan kisah sejarah panjang terentang.

Mempunyai ukuran T.15,5 cm x diameter 7 cm ini sangat kental dengan pengaruh budaya China Peranakan. 

Bagi sebagian orang, masa lalu menarik untuk dikenang dan ditampilkan kembali.

Motif bunga mawar melambangkan kemakmuran dan kekayaan.

Motif  burung menjadi simbol keabadian dan kemakmuran. Siklus kehidupan setelah mati, kebangkitan adalah awal dari sebuah era baru.

Tanda cap ini mewakili ukuran keamanan dan keaslian.


Peranakan Chinese Porcelain

Di samping latar belakang etnis dan kultural, budaya Tionghoa Peranakan adalah produk asimilasi, akulturasi dan proses hibrida panjang selama berabad-abad antara budaya pendatang Tionghoa dari Tiongkok, penduduk setempat dan Belanda yang saat itu berkuasa di Nusantara.

Dan bagi para pecinta barang antik koleksi ini di klasifikasikan sebagai items " Nyonya Wares ", hanya ditemukan di Indonesia, Singapore, Malacca, Penang, dan beberapa tempat di Malaysia yang ada komunitas keturunan. Ini adalah koleksi yang laris di berbagai pasar antik tanah air. Tertarik memilikinya ?? SOLD OUT

N.V. Mineraalwaterfabriek "Hygeia"

Author: Kedai Barang Antik / Labels: ,

Minuman yang pada masa itu terkenal dengan sebutan Aer Blanda 

Minuman Hygeia baik limun bergas dan air mineral sangat populer di seluruh Hindia Belanda.

Pada tahun 1910, minuman air mineral ataupun limun sangat populer di seluruh Hindia Belanda.

Botol-botol dengan tutup dari porselen berlapis karet berharga 25 sen gulden.

Kucing hitam dengan ekor yang melambai melompati huruf-huruf merk Hygeia.  Hygeia (atau sebenarnya Hygieia)

Persis seperti botol-botol minuman sekarang sebotol Hygeia pada masa itu disegel dengan sehelai kertas.


Cerita Dibalik Botol Hygeia...

Jika kita telusuri ke belakang ternyata air kemasan di Indonesia (Hindia Belanda) sudah ada sejak masa kolonial. Adalah Hendrik Freerk Tillema sebagai pelopor air minuman kemasan di Hindia Belanda, Nederlands Indie.

Samarangsche-Apotheek milik firma R. Klaasesz en Co memiliki anak perusahaan yang membuat air dalam botol yang dalam beberapa tahun kemudian membangunnya menjadi pabrik hipermodern minuman soda.

Aer blanda ( blank water) dari firma R. Klaasesz en Co memiliki etiket yang menarik perhatian di botolnya, kucing hitam dengan ekor yang melambai melompati huruf-huruf merk Hygeia.  Hygeia (atau sebenarnya Hygieia) merupakan anak perempuan dari Asklepios, dewa Yunani pelindung kesehatan.

Minuman Hygeia baik limun bergas dan air mineral sangat populer di seluruh Hindia Belanda. Botol-botol dengan tutup dari porselen berlapis karet berharga 25 sen gulden. Enam botol kosong dengan 75 sen gulden dapat ditukar dengan enam botol yang penuh. Persis seperti botol-botol minuman sekarang sebotol Hygeia pada masa itu disegel dengan sehelai kertas.

Dalam beberapa tahun Tillema menjadi sangat makmur. Pabrik minuman ringannya memberikan keuntungan negeri jajahan yang berasal dari air paling murni. Ternyata botol ini punya cerita menarik dan yang lebih istimewa memiliki kaitan dengan kota kelahiran saya yaitu Semarang.