Dalam kurun waktu 1905-1915, pemilihan perabotan rumah tangga meramaikan ekstravagansa masyarakat Indies. Era itu disebut sebagai masa keemasan eksotik Hindia Belanda.
Material konstruksi bentuk daun meja yang digunakan adalah kayu jati bidang lebar dan kualitas baik pada masanya. Nyatanya meja ini masih kokoh dan bertahan lama, melintasi pergantian rezim dan abad.
Dapat disimpulkan bahwa koleksi ini memang ditujukan untuk masyarakat kalangan menengah ke atas yang tampaknya sudah ada pada tahun 1915-an.
Siapa sangka perabot dengan gaya Eropa ini masih sangat dirawat oleh pewarisnya. Ia seolah bentangan jalan menuju masa lalu yang megah dengan karya seni tinggi.
Sisi kanan-kiri daun meja bisa dibuka, ia seolah bentangan jalan menuju masa lalu yang megah dengan karya seni tinggi.
Sangat kokoh dan tidak berubah hingga sekarang, masih terasa jejak-jejaknya walau sudah tergerus arus zaman dan waktu.
Sebagai manifestasi dari nilai-nilai budaya yang berlaku pada zaman itu ditampilkan lewat kualitas bahan dan detail tekstur pengerjaannya.
Kehalusan pengerjaan menampakkan ketepatan dalam perbandingan ukuran dan keseimbangan.
Perabotan antik yang bernuansa zaman kolonial Belanda. Menonjolkan sisi yang mengombinasikan keelokan dan efisiensi.
Gaya desain pada tarikan pintu laci merupakan simbol kemewahan pada jaman dahulu.
Laci menggunakan sisitem knock down atau sistem sambungan yang disebut dengan istilah buntut burung.
Sifat dan kelebihan material kayu diolah dengan keahlian yang sempurna, adalah wujud yang terlihat selain kejujuran konstruksi, kekuatan garis, dan proporsi volume.
Salah satu dari sedikit yang tersisa dan terpelihara dengan baik dan kunci masih berfungsi sebagaimana mestinya.
Untuk menciptakan keawetan, material furniture dibuat dari kayu solid. Sampai kini pun kondisinya tidak berubah.
Kualitas yang terjaga dalam originalitas, bukti jejak kejayaan yang mewakili lapisan sejarahnya. Dalam perjalanan waktu gaya perabotan seperti ini sudah jarang sekali tersimpan dalam keadaan utuh.
Sebuah potret masa lampau, menjadi daya tarik dari masa ke masa. Foto ini seolah menyimpan sejuta cerita tentang fenomena peradaban masyarakat pada suatu zaman.
Eksotika Perabot Bergaya Indische....
Memiliki perabotan yang telah lalu dan berusia cukup lama, misalnya, 95 tahun lebih, merupakan sebuah keuntungan tersendiri.
Bila dicermati, pengaruh Eropa terlihat pada desain meja bergaya Indisch ini bisa memberi banyak cerita, meski tanpa kata-kata. Anda akan merasakan nuansa masa lalu yang unik di dalamnya.
Bentuk fungsional yang mengombinasikan keelokan dan efisiensi, sebagai akibat dari prinsip bentuk mengikuti fungsi (form follows function) pada masa itu.
Sebuah meja tempat lipat yang mempunyai ukuran P.120 cm x L.53 cm x T.76 cm x diameter 120 cm ini merupakan peninggalan kolonial pada era Dutch east Indies, sebagai simbol kekuasaan, status sosial, dan kebesaran penguasa saat itu.
Tentunya banyak noni-noni dan tuan-tuan Belanda yang menggunakan meja jenis ini pada rumah-rumah penguasa wilayah pada masa itu. Koleksi ini bisa dikatakan mengungkap perjalanan kultural yang bersifat romantis nostalgis.
Apresiasi yang tinggi pada upaya pemeliharaan yang amat rapi, sehingga perabotan tersebut masih sangat kokoh dan dapat dipakai hingga saat ini. Tertarik memilikinya ? SOLD OUT
Material konstruksi bentuk daun meja yang digunakan adalah kayu jati bidang lebar dan kualitas baik pada masanya. Nyatanya meja ini masih kokoh dan bertahan lama, melintasi pergantian rezim dan abad.
Dapat disimpulkan bahwa koleksi ini memang ditujukan untuk masyarakat kalangan menengah ke atas yang tampaknya sudah ada pada tahun 1915-an.
Siapa sangka perabot dengan gaya Eropa ini masih sangat dirawat oleh pewarisnya. Ia seolah bentangan jalan menuju masa lalu yang megah dengan karya seni tinggi.
Sisi kanan-kiri daun meja bisa dibuka, ia seolah bentangan jalan menuju masa lalu yang megah dengan karya seni tinggi.
Sangat kokoh dan tidak berubah hingga sekarang, masih terasa jejak-jejaknya walau sudah tergerus arus zaman dan waktu.
Sebagai manifestasi dari nilai-nilai budaya yang berlaku pada zaman itu ditampilkan lewat kualitas bahan dan detail tekstur pengerjaannya.
Kehalusan pengerjaan menampakkan ketepatan dalam perbandingan ukuran dan keseimbangan.
Perabotan antik yang bernuansa zaman kolonial Belanda. Menonjolkan sisi yang mengombinasikan keelokan dan efisiensi.
Gaya desain pada tarikan pintu laci merupakan simbol kemewahan pada jaman dahulu.
Laci menggunakan sisitem knock down atau sistem sambungan yang disebut dengan istilah buntut burung.
Sifat dan kelebihan material kayu diolah dengan keahlian yang sempurna, adalah wujud yang terlihat selain kejujuran konstruksi, kekuatan garis, dan proporsi volume.
Salah satu dari sedikit yang tersisa dan terpelihara dengan baik dan kunci masih berfungsi sebagaimana mestinya.
Untuk menciptakan keawetan, material furniture dibuat dari kayu solid. Sampai kini pun kondisinya tidak berubah.
Kualitas yang terjaga dalam originalitas, bukti jejak kejayaan yang mewakili lapisan sejarahnya. Dalam perjalanan waktu gaya perabotan seperti ini sudah jarang sekali tersimpan dalam keadaan utuh.
Sebuah potret masa lampau, menjadi daya tarik dari masa ke masa. Foto ini seolah menyimpan sejuta cerita tentang fenomena peradaban masyarakat pada suatu zaman.
Eksotika Perabot Bergaya Indische....
Memiliki perabotan yang telah lalu dan berusia cukup lama, misalnya, 95 tahun lebih, merupakan sebuah keuntungan tersendiri.
Bila dicermati, pengaruh Eropa terlihat pada desain meja bergaya Indisch ini bisa memberi banyak cerita, meski tanpa kata-kata. Anda akan merasakan nuansa masa lalu yang unik di dalamnya.
Bentuk fungsional yang mengombinasikan keelokan dan efisiensi, sebagai akibat dari prinsip bentuk mengikuti fungsi (form follows function) pada masa itu.
Sebuah meja tempat lipat yang mempunyai ukuran P.120 cm x L.53 cm x T.76 cm x diameter 120 cm ini merupakan peninggalan kolonial pada era Dutch east Indies, sebagai simbol kekuasaan, status sosial, dan kebesaran penguasa saat itu.
Tentunya banyak noni-noni dan tuan-tuan Belanda yang menggunakan meja jenis ini pada rumah-rumah penguasa wilayah pada masa itu. Koleksi ini bisa dikatakan mengungkap perjalanan kultural yang bersifat romantis nostalgis.
Apresiasi yang tinggi pada upaya pemeliharaan yang amat rapi, sehingga perabotan tersebut masih sangat kokoh dan dapat dipakai hingga saat ini. Tertarik memilikinya ? SOLD OUT