Straits Chinese Peranakan Chair

Author: Kedai Barang Antik / Labels: ,











Kursi Babah & Nyonyah Straits Chinese Peranakan 

Koleksi sepasang kursi masa lampau ini merupakan jejak sejarah yang merekam bentuk eksotisme nilai paduan gaya tradisional Tionghoa di bumi Nusantara. 

Kursi Babah dan Nyonya Peranakan ini berukuran P.53 cm x L.61 cm x T.95 (44,5 cm) sangat kokoh dan tidak berubah hingga sekarang.

Tekstur material dipertahankan seperti aslinya, menunjukkan proses alamiah yang terjadi pada perabotan tersebut.

Untuk menciptakan keawetan, nampaknya material perabot Peranakan ini dibuat dari kayu Teakwood solid. 

Selain dari jenis bahan kayunya, ukiran ornamen ini memiliki motif oriental yang khas, tampil eksklusif dan personal.

Model Straits Chinese ini juga terlihat indah untuk penempatan ruang dengan desain formal, kasual, tradisional, ataupun modern oriental. 

Societeit Indische Tafel

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Societeit Indische Tafel 

Nuansa Indische sangat terasa dari segi bentuk meja yang atraktif masih dibiarkan seperti aslinya. Tak banyak yang tersisa dari desain kuno ini, bernilai sejarah dan terbatas jumlahnya. 

Gaya desainnya merupakan perpaduan antara tuntutan fungsionalitas dan estetika. Kelebihan lain dari meja antik tersebut adalah bisa masuk dalam segala style desain interior. 

Perabot rumah tangga yang disukai para nyonyah atau meneer di kota-kota besar di Hindia Belanda ini bersifat movable, yang dapat dipindah dan geser. 

Mempunyai ukuran P.85 cm x L.47 cm x T.70 cm (88 cm) ini hingga kini masih kokoh dan bertahan lama, melintasi pergantian rezim dan abad. Mau ???  SOLD OUT 

Tenong Sampek Engtay

Author: Kedai Barang Antik / Labels: ,

                                           







Tenong Sampek Engtay  

Tenongan kayu kuno berukuran T.8 cm x diameter 12 cm dengan motif dan warna yang didominasi lukisan khas kultur masyarakat Tionghoa memperkuat kesan oriental. 

Kupu-kupu yang merupakan lambang pernikahan yang bahagia dalam kebudayaan Tionghoa. 

Dalam mitologi Tionghoa, bunga mawar disebut fuguiha artinya sebagai bunga kemakmuran atau bunga kekayaan. 

Pada masa lalu, pesta pernikahan yang diadakan oleh kaum Tionghoa Peranakan selalu dimeriahkan gamelan Jawa dan orkes Tionghoa. Mau ?  SOLD OUT

Nampan Tionghoa Peranakan

Author: Kedai Barang Antik / Labels: ,

 






Nampan Tionghoa Peranakan  


Pada masa lalu dengan makin banyaknya imigran Tiongkok, kelompok Peranakan mulai menganggap bahwa dirinya berbeda dengan orang-orang yang baru datang belakangan, yang mereka sebut dengan "Sinkeh" atau "Sinkhek" ("tamu baru"). 

Umumnya, pada masa lampau nampan atau talam persegi untuk difungsikan sebagai nampan hadiah atau nampan makanan upacara. 

Ada filosofi tersirat dalam ragam motifnya pada koleksi talam lapis perak yang mempunyai ukuran P.35 cm x L.30 cm ini. 

Budaya Peranakan itu masih bertahan hingga kini dan mencakup banyak hal mulai dari kuliner, busana, tradisi, hingga arsitektur. Mau ? SOLD OUT

Peranakan Oval Tray (Suanzhi Opium Tray)

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Perabotan China Peranakan mewah pada zamannya dihadirkan kembali dan menjadi sebuah "ikon sejarah" menonjolkan sisi yang mengombinasikan keelokan dan efisiensi.

Sampai kini pun kondisinya tidak berubah, sungguh memikat bagi siapa saja yang melihatnya. Just marvelous design. 

Untuk menciptakan keawetan, nampaknya material talam Peranakan ini dibuat dari kayu swanci solid.

Dekorasi ornamen inlay mother of pearl motif ukiran tersebut menjadi karakteristik tersendiri untuk komunitas elit Peranakan.


Suanzhi Wood Plate: Akulturasi Perabot Peranakan di Nusantara...

Budaya China Peranakan atau yang lebih dikenal sebagai Straits Chinese adalah produk asimilasi, akulturasi dan proses hibrida panjang selama berabad-abad antara budaya pendatang Tionghoa dari Tiongkok, penduduk setempat (pribumi) dan Belanda yang saat itu berkuasa di Nusantara.

Bisa juga dikatakan bahwa orang-orang Tionghoa masa kini adalah kepanjangan tangan dari komunitas Tionghoa pada masa lalu. Sebuah talam kuno berukuran P.25 cm x L.28 cm tinggalan budaya yang sarat dengan nilai kearifan lokal.

Tidak dapat dilacak dengan pasti kapan nampan kayu swanci China Peranakan ini dibuat, tapi diperkirakan sekitar tahun 1920-an. Merupakan barang yang sulit didapat dan lebih unggul kualitas kayu. SOLD OUT

Library Step Chair

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Keindahan desain perabot tua bergaya Regency Style ini masih menarik untuk dipandang hingga kini. 

Sehingga sampai kini pun warnanya tidak berubah. Penyimpanan dan perawatan menentukan keawetannya karena membeli langsung dari pemilik atau pewarisnya.

Selain ergonomis, sudut kemiringan lengkung kursi menunjang kenyamanan. Sungguh menarik dan mengundang decak kagum.

Sudut sandaran tangan kursi menunjang kenyamanan, proporsi badan dan posisi sandar sangat diperhitungkan.

Tekstur dan kerapian pengerjaan memiliki kadar craftmanship yang tinggi.

Tak banyak yang tersisa dari desain kuno ini, bernilai sejarah dan terbatas jumlahnya.

Gaya desainnya merupakan perpaduan antara tuntutan fungsionalitas dan estetika.

Selektif dan berkelas, tak hanya dianggap klasik namun sekaligus memiliki citarasa seni.

Warna asli mulai tergradasi karena faktor usia dan pemakaian.

Tekstur material dipertahankan seperti aslinya, menunjukkan proses alamiah yang terjadi pada perabotan tersebut.


Metamorphic Chair: Menilik Kemegahan Perabot Masa Lalu...


Koleksi ini salah satu dari sedikit yang tersisa dari kediaman "landhuisen" di Hindia Belanda tahun 1930 an dan terpelihara dengan baik.

Furniture yang ada pada masa lampau juga dipengaruhi oleh arsitektur yang berkembang saat itu yaitu The Regency Style.

Kelengkapan aksesoris perabotan rumah tangga yang digunakan berbeda dari rakyat biasa sebagai manifestasi dari nilai-nilai budaya yang berlaku pada zaman itu.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa koleksi ini memang ditujukan untuk masyarakat kalangan menengah ke atas

Library Step Chair era Hindia Belanda ini juga berfungsi sebagai pelengkap interior ruangan pustaka yang bersifat movable, dalam perjalanan waktu gaya perabotan seperti ini perlahan mulai jarang ditemui.

Tiap perubahan jaman, desain dari furniture dapat berubah dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Anda bisa memanfaatkan sudut kosong di ruang tamu, ruang keluarga, atau ruang kerja. Simply awesome! SOLD OUT

Kaart Tafel Van de Pol (c.1905's)

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Perabot ini merujuk pada kelas masyarakat menengah atas, yang dahulu sempat prominen dimasanya atau bertalian dengan tanda status sosial.

Meja mempunyai struktur permukaan datar dan dasar yang terdiri dari empat kaki sebagai penopangnya. Bentuk alas meja simpel dan dinamis. 

Engsel berfungsi dengan baik. Jika dilihat semua seperti tak berubah, original dan terawat baik.

Selektif dan berkelas, tak hanya dianggap klasik namun sekaligus memiliki citarasa seni.

Untuk menciptakan keawetan, nampaknya konstruksi material furniture dibuat dari kayu solid.

Tekstur material dipertahankan seperti aslinya, menunjukkan proses alamiah yang terjadi pada perabotan tersebut.

Semakin tua usia kayu, warnanya akan semakin matang dan lama-kelamaan muncul patina atau tekstur kayu.

Bentuk fungsional yang mengombinasikan keelokan dan efisiensi, sebagai akibat dari prinsip bentuk mengikuti fungsi (form follows function) pada masa itu.

Bentuk kayu 4 pilar penopang berciri khas Portugis dengan tiang kayu jati utuh lebih kuat dan tak mudah pecah.

Gaya desainnya merupakan perpaduan antara tuntutan fungsionalitas dan estetika.

Perpaduan sisi praktis yang ditampilkan melalui pembagian area alas meja.

Koleksi meja kompeni ini memiliki latar belakang historis yang dipengaruhi oleh budaya Eropa sentris masa lampau.

Jika dicermati desain dan tekstur 4 kaki penopang ornamen yang ditonjolkan merupakan ciri gaya Portugis yang berkembang di masa kolonial Hindia Belanda sekitar dekade 1900 an.

Dilihat dari corak teksturnya cat yang terkelupas dan ornamen yang tertutup kerak menggambarkan betapa lamanya benda tersebut. 

Dalam foto tersebut kita bisa melihat lagi bagaimana situasi masa lalu. Dapat disimpulkan bahwa koleksi Kaart Tafel ini memang dimiliki oleh komunitas Societeit.


Societeit Kaart Tafel : Membangkitkan Memori 100 Tahun Lalu...


Koleksi " Kaart Tafel " ini salah satu dari sedikit yang tersisa dari kediaman " landhuisen " di Hindia Belanda tahun awal 1920-an dan terpelihara dengan baik.

Unik, indah, " shopisticated " dan praktis, begitulah tampilan keseluruhan dari meja antik ini.

Tampak beberapa bagian yang kusam karena termakan usia, tetapi kecantikannya tak pernah pudar.

Koleksi perabot meja permainan kartu semacam ini umumnya menghias bangunan rumah peristirahatan, yang lazim disebut landhuis dengan patron Belanda.

Kelebihan lain dari Kaart Tafel antik tersebut adalah bisa masuk dalam segala style desain interior.

Perabot rumah tangga yang disukai para nyonyah atau meneer di kota-kota besar di Hindia Belanda ini bersifat movable, yang dapat dipindah dan geser.

Mempunyai ukuran P.80 cm x L.40 cm (80 cm x 80 cm persegi) x T.72 cm ini hingga kini masih kokoh dan bertahan lama, melintasi pergantian rezim dan abad. Mau ???