Produk periklanan masa lalu itu menggunakan gaya visualisasi seni lukis yang tengah berlangsung saat itu, yakni gaya Mooi Indie. Desainnya secara khusus disesuaikan dengan kondisi kearifan lokal. Memperlihatkan kesederhanaan teknik desain grafis pada masa lalu.
Bahan plat baja dan enamel dipilih sebagai media beriklan karena kuat dan tahan terhadap segala kondisi cuaca, reklame jenis ini sangat cocok diaplikasikan di negara tropis yang memiliki ketidakteraturan cuaca seperti Indonesia.
Tak ada yang keberatan, tak ada pula yang menduga bahwa di kemudian hari, rokok sigaret dengan gambar Priyayi sebagai visual utamanya ini melegenda.
Hedonisme Dalam Potret Iklan Enamel...
Gaya desain grafis Indies berkembang di masa kolonial Hindia Belanda dan mengalami puncak perkembangan artistiknya di tahun 1930-an.
Pada saat kelas priyayi menegaskan dirinya melalui simbol-simbol tertentu (Roko Prijaji), pada saat yang sama kelas bawah berusaha menjadi priyayi dengan mengonsumsi rokok sang priyayi tersebut, seolah sudah seperti priyayi.
Di sinilah hebatnya iklan enamel Roko Prijaji yang mempunyai ukuran P.78 cm x L.47 cm ini bahwa dia mampu menyediakan proses to become somebody else.
Proses inilah yang dinamakan alienasi. Melalui priyayi, rokok (seolah) memperoleh tempat sebagai produk berkelas (high culture).
Terlepas dari segala tafsir sosiokulturalnya, karya iklan " Roko Prijaji - Sigaret " ini telah mampu meninggalkan jejaknya sebagai suatu masterpiece dalam perancangan dunia desain grafis yang berkembang di Indonesia masa lalu (Hindia Belanda), dan mendapatkan predikatnya sebagai bentuk gaya
desain grafis yang khas Indonesia. Tertarik memilikinya ?? SOLD OUT
Bahan plat baja dan enamel dipilih sebagai media beriklan karena kuat dan tahan terhadap segala kondisi cuaca, reklame jenis ini sangat cocok diaplikasikan di negara tropis yang memiliki ketidakteraturan cuaca seperti Indonesia.
Tak ada yang keberatan, tak ada pula yang menduga bahwa di kemudian hari, rokok sigaret dengan gambar Priyayi sebagai visual utamanya ini melegenda.
Hedonisme Dalam Potret Iklan Enamel...
Gaya desain grafis Indies berkembang di masa kolonial Hindia Belanda dan mengalami puncak perkembangan artistiknya di tahun 1930-an.
Pada saat kelas priyayi menegaskan dirinya melalui simbol-simbol tertentu (Roko Prijaji), pada saat yang sama kelas bawah berusaha menjadi priyayi dengan mengonsumsi rokok sang priyayi tersebut, seolah sudah seperti priyayi.
Di sinilah hebatnya iklan enamel Roko Prijaji yang mempunyai ukuran P.78 cm x L.47 cm ini bahwa dia mampu menyediakan proses to become somebody else.
Proses inilah yang dinamakan alienasi. Melalui priyayi, rokok (seolah) memperoleh tempat sebagai produk berkelas (high culture).
Terlepas dari segala tafsir sosiokulturalnya, karya iklan " Roko Prijaji - Sigaret " ini telah mampu meninggalkan jejaknya sebagai suatu masterpiece dalam perancangan dunia desain grafis yang berkembang di Indonesia masa lalu (Hindia Belanda), dan mendapatkan predikatnya sebagai bentuk gaya
desain grafis yang khas Indonesia. Tertarik memilikinya ?? SOLD OUT