1 Syawal 1435 H

Author: Kedai Barang Antik / Labels:



Rangkai erat tali silaturahmi di hari yang fitri....

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin

Dutch East Indies Cabinet Corner

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Dengan beberapa pengaturan sudut yang tepat, Anda akan mendapatkan sebuah penempatan pajangan yang dapat dinikmati oleh setiap mata yang memandang.

Berorientasi pada prinsip gaya perabotan kolonial yang sekaligus mengekspresikan kemapanan pemilik.

Desainer furnitur Victoria mengambil desain mereka dari mode sebelumnya, terutama gaya Gothic dan gaya Rococo

Perabotan antik yang bernuansa zaman kolonial Belanda. Menonjolkan sisi yang mengombinasikan keelokan dan efisiensi.

Masih berfungsi sebagaimana mestinya, menciptakan kedalaman karakter.

Pola geometris atau bunga ornamen sebuah sintesis dari budaya Eropa. Simply awesome!

Dalam perjalanan waktu gaya perabotan seperti ini perlahan mulai jarang ditemui.


Sejarah Membalut Romantisme....

Perabotan lama selalu mengundang perhatian karena bentuknya yang unik. Namun jika merunut sejarahnya, koleksi ini muncul saat nusantara sedang dalam masa penjajahan kolonial Belanda.

Dilihat dari fungsinya, semua lemari pajang pada dasarnya adalah sama, yaitu sebagai media untuk menyimpan dan memajang barang-barang yang mempunyai kepantasan nilai untuk dipertunjukkan.

Lemari sudut era Dutch East Indies memperkuat gaya sebuah interior, membentuk ciri khas, serta menciptakan sense of space ketika ada tamu yang memasuki rumah.

Para Meneer Belanda memang punya perhatian pada iklim tropis, lemari sudut klasik yang mempunyai ukuran P.80 cm x L.50 cm x T.225 cm ini masih tetap menjadi alternatif desain yang tak lekang oleh waktu.

Bagi sebagian orang, masa lalu menarik untuk dikenang dan ditampilkan kembali. Berminat memilikinya ?? SOLD OUT

Thonet Bentwood Rocking Chair

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Michael Thonet (2 Juli 1796 – 3 Maret 1871) membuat furniture kursi yang memiliki terobosan atau inovasi baru di dunia furniture kala itu. 

Ia mulai menemukan komposisi lem yang kuat untuk konstruksi join antar komponennya dan yang paling mengagumkan saat itu.

Kursi yang sederhana, elegant, lebih ringan, nyaman, dan tahan lama.

Bentuknya yang elegan, telah membawa pengaruh dan kesan khusus bagi para pemakai kursi-kursi tersebut. 

Dalam perjalanan waktu gaya perabotan seperti ini perlahan mulai jarang ditemui.

Gayanya yang rumit, namun terkadang menyimpan makna tinggi bagi setiap orang yang melihatnya.

Bentuk desain kursi ini cukup rumit, dengan susunan geometris dan asimetris. 

Membentuk lengkung dari material kayu eiken dengan menggunakan uap panas, disebut dengan teknik "Bentwood".


Timeless Design Dari Michael Thonet ...

Sekian lama dijajah oleh Belanda, meninggalkan jejak yang tak pernah hilang, sampai sekarang. Salah satunya pada desain perabotan interior dan arsitektur. Gaya kolonial, demikian kita sering menyebutnya. Gaya kolonial kental dengan pengaruh Eropa, tak heran kalau seringkali terlihat mirip dengan gaya klasik.

Michael Thonet (2 Juli 1796 – 3 Maret 1871) membuat furniture kursi yang memiliki terobosan atau inovasi baru di dunia furniture kala itu.  Ia mulai menemukan komposisi lem yang kuat untuk konstruksi join antar komponennya dan yang paling mengagumkan saat itu.

Ia sudah bisa membentuk lengkung dari material kayu dengan menggunakan uap panas. Inovasi tersebut menghasilkan desain kursi yang belum pernah ada sebelumnya. Kursi yang sederhana, elegant, lebih ringan, nyaman, dan tahan lama.

Desain kursi goyang buatan Michael Thonet tersebut memang istimewa dan menjadi desain yang mendunia hingga saat ini. Kelebihan lain dari desain kursi tersebut adalah bisa masuk dalam segala style desain interior.

Seperti kebanyakkan kursi goyang masa itu yang digunakan di Belanda dan Perancis pada abad ke-17 hingga abad ke-18 yang terbuat dari kayu Eiken dan biasanya bersandarkan dan dudukan anyaman rotan.

Kayu Eiken sulit ditemukan dan harganya sangat mahal dan diolah dengan cara pemanasan dan pembentukan, disebut dengan teknik "bentwood" bentuknya yang elegan, telah membawa pengaruh dan kesan khusus bagi para pemakai kursi-kursi tersebut.

Kayu Eiken yang bisa memberikan nilai estetika tinggi. Jika anda cermati kursi goyang melengkung dan teknik sambungan knock down material berharga dan eksotik sehingga mebel ini sangat mahal dan hanya dimiliki orang kaya. Tertarik memilikinya ? SOLD OUT

Meja Tamu Art Nouveau

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Jika dilihat secara keseluruhan, gaya desain Art Nouveau sangat jauh dari kesan simple. Semuanya serba besar, detail, ribet dan mahal. 

Tapi kenyataannya, hingga kini gaya Art Nouveau tetap memiliki nilai yang lebih sekaligus nilai historis yang tak mungkin dimiliki oleh gaya lain.

Gaya Semarangan atau Art Nouveau kental dengan pengaruh Eropa, tak heran kalau seringkali terlihat mirip dengan gaya klasik.

Gayanya yang rumit, namun terkadang menyimpan makna tinggi bagi setiap orang yang melihatnya.

Walaupun konvensional demikian kecermatan dan ketelitian tampak dengan standar keahlian tinggi.

Art Nouveau menggoreskan garis dan pola rancangan berbagai perabotan dalam kebutuhan sehari-hari.


Garis Waktu Perabotan Semarangan...

Koleksi meja tamu Art Nouveau ini sebagai salah satu karya seni yang tak akan lekang oleh waktu. Sebagai perabotan rumah tangga yang menjadi saksi perubahan dan perkembangan sebuah peradaban, budaya, dan lingkungan.

Koleksi meja tamu bergaya Semarangan yang berukuran P.70 cm x L.70 cm x T.75 cm ini sangat mempengaruhi suasana rumah juga memiliki kekhasan sendiri sekaligus memperlihatkan estetika.

Zaman boleh berganti, namun perabotan tua masih dibutuhkan dan digemari orang hingga abad ini. Perpaduan yang serasi antara nostalgia akan era yang telah lama berlalu benar-benar bisa membuat anda merasa seolah berada di zaman kolonial. Mau ?? SOLD OUT

Kaca Patri Art Nouveau

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Sinar yang menembus 'menari-nari' didalam kaca, terpantul indah tekstur dan warna-warni yang dihasilkan sangat luar biasa. 
Sinar matahari yang masuk menembus kaca patri lebih mengentalkan keindahan seni. 
Identifikasi visual berupa bentuk-bentuk organis, garis tumbuhan, dan garis liuk yang feminim. Detail ornamen dan warna menunjukan pekerjaan seni yang memerlukan kemampuan tinggi.
Keluwesan pola lengkung asimetris, terkadang menyimpan makna tinggi bagi setiap orang yang melihatnya. 
Mencoba mengangkat kembali unsur-unsur antik dari masa silam dan memancarkan keindahan abadi.
Dengan penempatan yang pas, motif dan desain yang klasik menimbulkan suasana nyaman dan romantik. 


Menerawang Masa Lalu Melalui Stained Glass...

Arsitektur Indies sebagai manifestasi dari nilai-nilai budaya yang berlaku pada zaman itu ditampilkan lewat kualitas bahan dan detail tekstur pengerjaannya.

Kaca patri bergaya Art Nouveau mempunyai ukuran P.93 cm x L.83 cm ini sungguh mempesona.

Selama masa penjajahan Belanda yang ratusan tahun, teknik membangun Belanda juga dibawa ke Indonesia memberikan warna untuk arsitektur vernakular dan tradisional ke arah arsitektur modern yang berkembang di Eropa.

Kaca patri besar dan megah terbiaskan cahaya matahari berpendar melewati jendela kaca patri dari arah belakang dan sangat memesona.

Paduan cahaya, relief dan ukurannya yang besar mau tak mau memancarkan aristocratic dalam ornamen Art Nouveau.

Status seseorang ditunjukkan melalui kualitas arsitektural yang dipakai. Luar biasa rasanya, jika kita memiliki sebuah koleksi yang tidak berubah selama 90 tahun lebih. Berminat memilikinya ?? SOLD OUT

Tegel Antik Landhuis

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Ada yang menarik ketika melihat lantai tegel bangunan landhuis ini. Kombinasi perpaduan warna merah, putih dan kuning.
Dengan bentuk-bentuk geometris yang dapat disusun membentuk aksen dekoratif.
Masih menjadi simbol kemewahan dan keunikan gaya arsitektur kuno dan kini.
Gradasi warnanya berbeda dengan warna mengkilap pada ubin keramik modern. 
Ornamen dan motif di permukaan tegel, tak hanya dianggap klasik namun sekaligus memiliki citarasa seni.
Struktur lantai tegel ini pun lebih kuat dan tak mudah pecah. Tak banyak yang tersisa, hanya 40 m2 (1000 keping)


Tegel Antik Art Nouveau : Simbol Kemewahan Masa Lalu & Kini...

Lantai tegel antik bongkaran rumah Belanda ini merupakan sebuah peninggalan eksotisme seni interior arsitek kuno. Ornamen dan motif di permukaan tegel, tak hanya dianggap klasik namun sekaligus memiliki citarasa seni.

Gradasi warnanya berbeda dengan warna mengkilap pada ubin keramik modern. Selain itu, struktur tegel ini pun lebih kuat dan tak mudah pecah.

Lantai tegel motif sulur bergaya Art Nouveau ini merupakan barang yang sulit didapat, lebih unggul kualitas bahkan belum ada produk repro yang sejenis dibuat.

Lantai tegel antik bekas bongkaran bangunan landhuis ini menjadi simbol kemewahan masa lampau hingga kini, dengan bentuk-bentuk geometris yang dapat disusun membentuk aksen dekoratif.

Lantai tegel yang kita kenal sebagai material penutup lantai zaman dulu kini mulai diminati kembali. Terutama bagi mereka yang ingin menghadirkan nuansa kolonial atau klasik pada bangunan rumah. Mau ?? SOLD OUT

Tegel Antik Landhuis

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Sayangnya berburu lantai tegel semacam itu, bukanlah perkara mudah. Tak banyak yang tersisa dari tegel atau ubin kuno ini.
Tampak beda dengan segala kisah dan keistimewaannya sisa peninggalan bangunan landhuis ini.
Rasa kagum dan terpesona seolah mengalir tiada henti melihat dan menyimak keindahan lantai tegel gaya arsitek kuno.
Tekstur gradasi halus dan detail menjadi jaminan bagi karya seni dari masa lalu yang layak untuk dikoleksi. 
Tidak hanya secara fisik dan visual semata, namun menjadi refleksi zaman yang masih tampak indah dan kokoh hingga sekarang.
Kedalaman nilai sejarah, kenangan, dan apresiasi membawa kesadaran untuk mengkoleksi lantai tegel bekas bongkaran bangunan masa lampau...Lantai tegel yang "terselamatkan" kurang lebih  100 m2 (2500 keping)


Sebelum Tinggal Puing...Make Your Own Heritage !!

Harapan semakin tipis atas diselamatkannya rumah langgam arsitekturnya campuran antara Tionghoa, Indische, dan gaya Jawa. Rumah bersejarah yang tak lagi hanya milik individu, melainkan milik peradaban sebuah bangsa.

Di depan mata, berdiri merana satu unit bangunan yang lusuh tak terkira. Di sebelah kanan bangunan sudah diruntuhkan. Lantai marmer dan tegel dikumpulkan, demikian pula stained glass dan balok-balok kayu besar.

Di halaman, berdiri truk besar merah menyala menanti diangkutnya pretelan bangunan itu untuk dibawa ke Bali, karena di Bali sudah menunggu kolektor asal Belanda dan Australia yang akan membeli dengan harga aduhai.

Di antara reruntuhan, bergerombol laki-laki pekerja pemborong pretelan sedang mengukur kusen pintu dan jendela. Kayu-kayu memang harus diukur karena menjualnya per meter kubik (m³)

Saya tetap hilir mudik dengan kamera saku yang tak pernah off sambil berpikir keras, apa yang membuat pemilik bangunan berbuat sekeji ini pada tinggalan leluhurnya?

Yang sedang mereka runtuhkan adalah rumah bersejarah. Bersejarah bahkan hingga kepingan batanya dan butir kerikilnya. Rumah ini adalah wajah sebuah peradaban.

Konservasi dan upaya perlindungan terhadap benda cagar budaya dalam hal ini lebih menekankan pada penggunaan kembali agar tidak terabaikan dan lalu musnah ditelan perkembangan zaman.

Lantai ubin yang mampu bertahan berabad-abad, setua umur rumah itu sendiri. Permukaan tekstur lantai tegel yang bergelombang tidak rata menambah kesan lama, simbol kemewahan masa lampau hingga masa kini. Mau ??  SOLD OUT

Nampan Peranakan Trembalu

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Nampan kuno kayu trembalu ini bukan hanya indah, tetapi juga memberi pemahaman tentang sebuah penggalan sejarah masyarakat Tionghoa di Indonesia.
Nampan yang mempunyai nilai seni dan artistik ini banyak menghiasi museum-musem dan kolektor pribadi di mancanegara. 
Ini maksudnya semacam doa restu dan permohonan agar orang yang tinggal di dalam rumah itu dan semua yang ada di dalamnya mendapatkan kebahagian besar, khususnya pengantin baru.
Selain jenis kayu, menarik juga untuk dicermati bagaimana talam ini dibuat dengan rapi. 
Nampan ini tak ternilai nilai historisnya,disainnya yang kuno, halus, dan akurat. Sehingga hasilnya tidak hanya merupakan hasil kerajinan tapi barang seni yang mempesona.
Nampan budaya China Peranakan dengan nuansa lawas ini memiliki tampilan yang dibiarkan apa adanya.
Membubuhkan cap nama pembuat diterakan, yang berisikan nama dan alamat juga merupakan sarana untuk beriklan.


Nampan Sangjit : Kemeriahan Seserahan Adat Tionghoa...

Umumnya, pada masa lampau nampan atau talam persegi untuk difungsikan sebagai nampan hadiah atau nampan makanan upacara. Ada filosofi tersirat dalam ragam motifnya pada selembar talam yang mempunyai ukuran P.34 cm x L.21 cm ini.

Bicara barang antik, tidak lengkap rasanya tanpa mengaitkan dengan tiga hal yaitu sejarah, budaya dan nilai.
Namun, sejarah dan kesan kuno yang timeless di masa kini justru akan menambah nilainya menjadi berlipat ganda, membuat nampan masa lampau ini diburu oleh para kolektor benda seni.

Bagaimana ceritanya sampai bisa masuk ke Jawa pun agak samar-samar, mungkin dibawa oleh Luitenant der Chineezen atau para pedagang kaya raya pada masa itu.

Tampilannya yang menarik dan tampak berumur menjadikannya barang collectible yang mahal karena sulit dicari. Berminat memilikinya ?SOLD OUT

Kamcheng Famille Rose

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Pada masa itu, fakta yang kerap diungkap kamcheng bertalian dengan tanda status sosial tertentu.
Kamcheng warisan tradisi Tionghoa itu tak bernyawa, tapi menyimpan kisah sejarah panjang terentang.
Mempunyai ukuran diameter 21 cm ini sangat kental dengan pengaruh budaya China Peranakan.
Motif burung menjadi simbol keabadian dan kemakmuran. Siklus kehidupan setelah mati, kebangkitan adalah awal dari sebuah era baru.
Motif bunga mawar melambangkan kemakmuran dan kekayaan.
Tanda cap ini mewakili ukuran keamanan dan keaslian.
Bagi sebagian orang, masa lalu menarik untuk dikenang dan ditampilkan kembali.


Peranakan Chinese Porcelain : Baba Nyonya Kamcheng

Di samping latar belakang etnis dan kultural, budaya Tionghoa Peranakan adalah produk asimilasi, akulturasi dan proses hibrida panjang selama berabad-abad antara budaya pendatang Tionghoa dari Tiongkok, penduduk setempat dan Belanda yang saat itu berkuasa di Nusantara.

Ada satu keramik berbentuk wadah dengan penutupnya, disebut " Kamcheng ", untuk menaruh beras, nasi atau acar. Dengan gambar bunga warna dan disertai ornament hiasan " Taoism Simbol " (eight immortal) koleksi ini sungguh memikat hati.

Diatas wadah keramik itu selalu ada penutupnya (dari keramik juga), dan diatas penutup atau tutupan (lid cover) selalu ada " Kilin atau Qi lin "

Dan bagi para pecinta barang antik koleksi ini di klasifikasikan sebagai items " Nyonya Wares ", hanya ditemukan di Indonesia, Singapore, Malacca, Penang, dan beberapa tempat di Malaysia yang ada komunitas keturunan. Ini adalah koleksi yang laris di berbagai pasar antik tanah air. Tertarik memilikinya ?? SOLD OUT