Kaca Patri Indies (Art Nouveau)

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Kaca Patri : Cahaya Menari pada Arsitektur Kolonial...

Langgam gaya Arsitektur Indies sebagai perpaduan budaya Belanda dan Jawa juga terjalin dalam ornamen Art Nouveau pada kaca patri warna warni menjadikan pintu ini terkesan antik dan aristocratic.

Arsitektur Indies sebagai manifestasi dari nilai-nilai budaya yang berlaku pada zaman itu ditampilkan lewat kualitas bahan dan detail tekstur pengerjaannya. Kaca patri bergaya Art Nouveau mempunyai ukuran P.61,5 cm x L.61,5 cm ini sungguh mempesona.

Orang-orang Belanda, pemilik perkebunan, golongan priayi dan penduduk pribumi yang telah mencapai pendidikan tinggi merupakan masyarakat papan atas, ikut mendorong penyebaran kebudayaan Indies lewat gaya hidup yang serba mewah karena dianggap bisa dijadikan sebagai simbol status dan keagungan.

Namun, setelah zaman kolonialisme Belanda berakhir di era 1930-an, seni kaca patri pun ikut punah dengan sendirinya, karena seniman kaca patri desain Art Nouveau saat itu hampir semuanya adalah orang Belanda yang kembali ke negerinya.

Sinar matahari yang masuk menembus kaca patri lebih mengentalkan keindahan seni. Sinar yang menembus 'menari-nari' didalam kaca, terpantul indah tekstur dan warna-warni yang dihasilkan sangat luar biasa. Detail ornamen dan warna menunjukan pekerjaan seni yang memerlukan kemampuan tinggi. Mau ??
SOLD OUT

Meja Indische Empire Stijl

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Meja Bergaya Indische Empire Stijl : Warisan Kemewahan Gaya Kolonial...

Rumah berdesain modern memang sedang digemari. Namun jika disimak lebih jauh, ada tren arsitektur yang mulai banyak hadir dalam bangunan rumah tinggal saat ini, yaitu tren gaya tempo doeloe.

Namun jika merunut sejarahnya, koleksi ini muncul saat nusantara sedang dalam masa penjajahan kolonial Belanda. Para Meneer Belanda memang punya perhatian pada iklim tropis dengan pemilihan perabot, dapat disimpulkan bahwa koleksi ini memang ditujukan untuk masyarakat kalangan menengah ke atas pada tahun 1920-an.

Jika dicermati corak tekstur kayu dan desain ornamen bergaya Indische Empire Stijl namun kaya akan unsur dekoratif, merupakan ciri khas produk. Eropa masa lampau dengan nilai-nilai budaya yang berlaku pada zaman itu, sungguh menarik dan mengundang decak kagum juga menciptakan sinergi unik untuk menarik perhatian.

Koleksi meja ini memiliki sejarah dalam yang berkembang dari kolonial Hindia Belanda yang  memiliki latar belakang historis yang dipengaruhi oleh budaya Eropa masa lampau.

Orang Belanda sangat menguasai dan mencintai karya-karya pertukangan hingga pada detail-detailnya.
Mempunyai ukuran P.57 cm x L.37 cm x T.97 cm itu kini merupakan collector’s item yang berharga di pasar benda-benda antik. Tertarik memilikinya ?  SOLD OUT

Lampu Enamel Hindia Belanda

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Perjalanan Panjang Lampu Listrik, Bercahaya Lagi...

Kini lampu enamel jenis ini tentu saja sudah jarang kita temui, dengan model yang berkembang pada masa kolonial punya keunikan yang tak tergantikan.

Selain kesempurnaan bentuk dan proporsi juga memiliki daya tahan tinggi terhadap suhu dan cuaca tropis Hindia Belanda.

Lampu gantung enamel dengan nuansa lawas ini misalnya, sering memiliki tampilan yang dibiarkan apa adanya sekaligus bisa merekam ulang era masa keemasannya menerangi garasi mobil milik Meneer Belanda.

Lampu enamel dengan bahan plat baja berukuran T.30 cm x Diameter 33,5 cm ini boleh saja dilupakan tapi pesonanya ternyata tetap menggoda. Namun, kesederhanaan inilah yang banyak membuat orang dibuat tersenyum oleh nostalgia.

Lampu enamel listrik jaman sekarang, dibuat dari kaleng tipis. Kualitasnya tentu kalah dibanding ini. Banyak orang pula yang mengagumi lampu enamel listrik model ini, karena bahannya yang terbuat dari besi solid yang nampaknya ada sekitar tahun 1925-an.

Lampu enamel listrik itu sendiri bisa menjadi pusat perhatian, terutama bila diekspos dengan bentuk maupun letak yang mudah tertangkap oleh mata.

Mempunyai desain bentuk cekung kedalam menghasilkan suasana cahaya tenang juga mempunyai aura yang sanggup menahan keabadian. Tertarik memilikinya ??  SOLD OUT

Pagar Ruji Timah Indies

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Railing Pagar Warisan Arsitektural Indies

Arsitektur warisan penjajahan Belanda, masih banyak ditemukan di Indonesia. Menerapkan ornamen dekoratif khas gaya klasik kolonial seperti terlihat pada desain pagar balkon motif sulur yang tampaknya dibuat era kolonialisme tengah berlangsung pada tahun 1900-an.

Gaya bangunan kolonial ini pun bisa menjadi alternatif untuk hunian anda. Meski bekas, kualitasnya masih sangat terjaga. Mempunyai ukuran panjang 62 centimeter. Tak hanya langka dan indah, pagar pemanis teras rumah atau pagar balkon ini memiliki makna simbolis sarat makna dan nilai-nilai sosiokultural.

Motif pada timah pagar besi dan tiang-tiang yang kuat menambah kesan klasik dan ternyata belum mau dipensiunkan. Tak hanya kokoh dan indah, railing (pagar pembatas) membentuk ciri khas, serta menciptakan sense of space ketika ada tamu yang memasuki rumah. Mau ??  SOLD OUT

Koper Besi Antik

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Koper Besi Yang Terlewatkan...

Saya tak tahu sejak kapan koleksi koper besi ini mengisi pasar di Indonesia. Terkabar produk ini sudah ada sejak awal 1920-an, jadi bisa saja desain yang ini adalah versi kesekian.

Jika melihat desain, produk itu tampaknya barang warisan zaman dulu. Desain motif corak nya modern sekaligus retro, menampilkan gaya tahun 50-an.

Untuk menciptakan keawetan, material koper ini dibuat dari plat besi baja solid. Sifat dan kelebihan material besi diolah dengan keahlian yang sempurna, adalah wujud yang terlihat selain kejujuran konstruksi, kekuatan garis, dan proporsi volume.

Inilah karakteristik desain koper besi dari produsen masa lampau dalam kehidupan sosial masyarakat pada masa itu. Nyatanya koper besi yang mempunyai ukuran P.55 cm x L.29 cm x T.17 cm ini bertahan lama, melintasi pergantian rezim dan abad. Berbahagialah anda yang masih menyimpannya, sisa-sisa yang bertahan oleh terjangan digital modernisasi. Berminat ??

Mesin Jahit SINGER Antik

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Kisah Bersejarah Sebuah Mesin Jahit....

Hindia Belanda memang surga bagi para tuan dan nyonya Eropa karena semua telah tersedia dalam berbagai macam bentuknya. Mereka mendapatkan kemudahan dan juga membuat kehidupan mereka menjadi lebih santai dikarenakan pribumi yang terjajah.

Kehidupan masyarakat Eropa semakin mudah di Hindia Belanda berkat adanya para pembantu-pembantu pribumi yang dapat disebut juga Domestic Worker. Tentunya tenaga penjahit pakaian termasuk diantaranya.

Masalah pakaian terutama pakaian bagi perempuan Eropa dalam buku “Outward Appearances: Trend, Identitas, Kepentingan” dijelaskan bahwa bagaimanapun pakaian kebanyakan perempuan Eropa kolonial dibuat di rumah. Para perempuan ini menjahit sendiri pakaian mereka atau dibuatkan oleh penjahit pribumi, yang disebut jahit, penjahit (djait dalam literatur kolonial).

Menjahit atau setidaknya memotong pola merupakan kecakapan yang diperlukan oleh perempuan-perempuan Eropa yang akan pergi ke Hindia Belanda. Tetapi dalam kenyataannya perempuan-perempuan Eropa lebih menyukai pakaian mereka dijahitkan oleh pembantu-pembantu mereka yang berasal dari pribumi.

Para penjahit membentuk pakaian-pakaian ini. Ia merupakan golongan pinggir dari kelompok pelayan yang membuat hidup perempuan-perempuan Eropa menjadi santai. Ia dipuji karena ketepatan dan kerajinannya.

Perempuan-perempuan Eropa dengan demikian bergantung kepada penjahit untuk kebutuhan pakaian mereka. Penjahit menjadi bagian dari tradisi pakaian yang dijahit di rumah. Posisinya menggambarkan hierarki kelas yang juga ditemukan di Eropa di mana kelas-kelas yang kaya mampu membayar penjahit-penjahit pribadi.

Bagaimanapun juga perkenalan dengan mesin-mesin jahit modern memberikan keuntungan tersendiri bagi para penjahit yang biasanya menjahit secara manual menggunakan tangan, walaupun hidup sebagai pelayan tuan mereka.

Tak sekedar pajangan, meski berkarat dan renta barang ini menyimpan banyak cerita tentang gambaran Indonesia pada jamannya, juga semangat jaman yang dipancarkan koleksi mesin jahit antik tersebut. Berminat ? SOLD OUT

Kapstok Antik Kolonial

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Kapstok Meneer Belanda...

Nuansa keindahan tak hanya datang dari motif modern, ternyata sentuhan motif kuno juga bisa menghadirkan citra mewah tersendiri pada sebuah koleksi. Usia dan desain antiknya, menjadi daya pikat tersendiri.

Menghias rumah dengan pernik-pernik tempo doeloe bukan berarti ketinggalan jaman. Dengan sedikit kreativitas, barang-barang lama pun bisa berubah jadi pernik pemanis ruangan yang unik dan berkarakter.

Koleksi kapstok peninggalan era kolonial yang mempunyai ukuran P.96 cm x L.20 cm x T.20 cm ini pun masih tampak kokoh dan mantap. Bahkan masih berfungsi sebagaimana mestinya, walau usianya tergolong renta. Anda dapat mengaplikasikannya di tempat-tempat favorit, terlebih pada rumah tinggal anda. Mau ?? SOLD OUT

Mangkuk Porselen Antik

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Perabotan Tua Yang Bertahan Hingga Kini...

Keindahan perpaduan dan komposisi ragam hias serta permainan warna yang menarik diamati, tentu barang lama yang secara kualitas jelas tidak diproduksi sembarangan.Yang merujuk pada kelas masyarakat menengah atas dalam kehidupan sosial masyarakat pada masa itu.

Koleksi ini memiliki latar belakang historis yang dipengaruhi oleh budaya Eropa masa lampau. Dalam perjalanan waktu koleksi porselen seperti ini perlahan mulai jarang ditemui.

Daerah-daerah yang pernah makmur pada jaman kolonial Belanda atau yang menjadi pusat kependudukan di jaman V.O.C banyak didapatkan mangkuk porselen seperti ini walau biasanya sering tidak lengkap atau rusak.

Ketelatenan menyimpan mangkuk porselen era Dutch East Indies berukuran T.16 cm x Diameter 19 cm ini, mempertemukan dengan “masa lalu” yang boleh jadi tak pernah kita lihat sebelumnya. Yah, itulah romantisme masa lalu....Tertarik memiliki koleksi ini ??  SOLD OUT